:teku
Malam ini kami berkumpul lagi
merumuskan keisengan-keisengan
membakar tembakau
jadi kunang-kunang yang berterbangan
asap mengepul dari semua mulut
mirip cerobong asap
berebut tempat di langit-langit kamar
Abu berhamburan
lalu jatuh ke cangkir-cangkir kopi
menjelma gagasan-gagasan basah
basah yang hangat
hangat menyerupai kebersamaan
kebersamaan dalam satu kepala
lalu pecah lagi
jadi keisengan-keisengan
keisengan yang terlupa
berceceran jadi puntung-puntung
sebagian gosong
sebagian basah
gosong yang hangat
seperti basah yang hangat
yang menghisap dan yang tidak
satu rasa
rasa sesak
jadi terisak
lalu terisak karena perpisahan
perpisahan yang basah
Udara jadi lebih hangat
nafas jadi longgar
longgar seperti isi kantongku
basah yang hangat
bikin aku lupa laparku
Yogyakarta 2007- 2008
Rabu, 03 September 2008
Basah Yang Hangat
Posted by Andika Ananda Entah 19:33
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar