CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Jumat, 10 Oktober 2008

Hujan Pertama dan batu yang pelupa


Rinduku padamu sudah membatu
namun perjumpaan hari ini
menghancurkan segala batuku
entah yang mana yang lebih ibu?
dan yang lebih kurindu?


Panas jadi sejuk karena matamu
dan terik jadi teduh karena senyummu
lalu
jiwa-jiwa bangkit
melayang di awang-awang


kau yang gersang.....
akhirnya menyerah
dari sekian lama
menjaga keangkuhanmu


Timbunan waktu
selubung rahasia
terbongkar tanpa cadar
batang tubuh
jadi merah dan berdenyut
kau hidup lagi, wangimu
wangi tanah dari saripati
hujan inilah yang paling ibu
sedangkan tanah
adalah tempat senyum dilekatkan


Wangi inikah asalku?
asal yang berarti tanah
lalu ruh dihembuskan
pada tembikar yang dibakar
jadi batu
yang sering jadi pelupa
Yogyakarta 2008

0 komentar: